Wednesday, June 23, 2010

mY @iR B@l00n...

Oleh:
Yunita Aliya Wijayani (Cadellia SingleFighter)


Saya selalu tertarik dengan segala apa yang terlihat melayang di udara. Mulai dari bintang di angkasa, awan-awannya, kemudian layang-layang, pesawat, sampai balon udara. Aku suka sekali balon udara. Bagiku itu seperti benda ajaib. Menurutku orang yang menciptakan balon udara adalah orang dengan daya imajinasi dan kreatif yang tinggi. Tanda tanya besar menyelimuti kepalaku akan apa yang ada dalam fantasy land’nya saat itu. Kalau penemu pesawat mengaplikasikan kerangka seekor burung dengan sayap-sayapnya yang lebar. Lalu bagaimana orang ini bisa membayangkan benda terbang ke angkasa tanpa sayap?
Balon udara itu seperti aku. Pelan namun pasti. Seringkali terbawa arus badai hingga sulit untuk mengendalikan diri. Terkadang melakukan kesalahan-kesalahan selama perjalanan, salah membelokkan arah kemudi, salah mengambil keputusan, ceroboh, dll. Tapi dari kesalahan itulah aku banyak belajar tentang arti hidup.  Aku ingin mengelilingi dunia dengan balon udara berbentuk kepala CJ7 dengan tampangnya yang blo’on lengkap dengan antena di atas kepalanya yang berkelap-kelip seperti pelangi. Dengannya aku akan pergi menjelajah angkasa raya, berceloteh dengan burung di pagi hari saat aku membuka mata. Lalu menikmati matahari terbenam di tengah-tengah samudra hindia ditemani hembusan angin laut yang menghamburkan ombak pada karang dan bebatuan sekitarnya. Aku berhenti sejenak di ujung segitiga piramida di Mesir. Lanjutkan menuju Madinah lalu bersujud di depan Ka’bah, Mekkah. Kemudian melewati badai es di kutub utara.  Berjalan di pinggiran tembok Cina dengan memegang ekor balon udaraku yang seperti layang-layang kertas. Istirahat sejenak di atas pohon sakura yang sedang bermekaran di taman Korea. Lalu pemberhentian terakhir tepat di depan jendela rumahku. Dimana disana telah menunggu ayah, mama, mas nano, dan tuyul yang siap aku bikin iri dengan penjelajahanku.
Jika balon udara diibaratkan dengan diriku aku seperti warna-warni antena CJ7 yang selalu berubah-ubah, kadang gampang ditebak tapi juga misterius dan susah dimengerti, unik, lucu, tapi simple. Aku orang yang mudah bosan dengan sesuatu yang stagnan dan buram. Aku suka dengan hal baru yang menginspirasi. Aku mempunyai keinginan besar untuk selalu maju yang terkadang mengikuti alur tapi terkadang juga aku aku yang menentukan arah kemana aku pergi, pelan-pelan menanjak namun pasti. Aku adalah orang dengan jiwa petualang yang tinggi, penasaran akan hal yang unik dan nyleneh. Harapan dan fantasi adalah peluruku. Aku adalah pribadi yang hangat sehangat udara panas yang membuat balon udara melayang ke angkasa tapi juga realistis dalam mengambil sikap. Dimana kita tahu kapan harus mengikuti arus angin kapan harus membelok ke arah yang berlawanan. Aku akan mengisi hidup kantong-kantong perbekalanku dengan catatan kilat kenangan dan kamera digital yang memakai lensa retina termahal di dunia, lalu kurekam dengan memory berkapasitas tak terbatas. dengan semua warna warni pengalaman hidup yang telah saya lalui kemudian dijadikan pembelajaran hidup entah itu untuk diriku sendiri maupun orang lain. Aku juga termasuk orang yang sensitif perasaannya sama seperti balon udara yang harus selalu dijaga keseimbangannya, diperhitungkan suhu udara, dsb.
Sebenarnya balon udara dimulai oleh Montgolfier bersaudara dari Annonay, Perancis, yang menciptakan balon udara pertama. Manusia yang pertama kali terbang dengan balon udara pada 21 November 1783 di Paris adalah Jean-Francois Pilatre de Rozler. Francois Laurent dan Marquls d Arlandes.

Balon udara itu bukan hanya terbang mengikuti angin, tetapi juga sudah dapat dikendalikan manusia. Balon udara Montgolfier yang bergerak ke udara -dengan membakar wol dan Jerami- mampu terbang sejauh 9 km dalam waktu 23 menit.
Ahli fisika dari Austria, VF Hess. Juga membuat balon udara yang terbang di ketinggian 5 km pada 1911-1912. Duapuluh tahun kemudian, Auguste Plccar dan Paul Klpfer mendesain balon udara dengan memberi tekanan pada kabin. Balon udara Itu dikembangkan lagi oleh Jean-Felix Plccard dengan menggunakan balon plastik dari rangkaian Potythyle-ne Skyhook yang biasa digunakan Angkatan Udara AS.
Malcom Ross dan Victor Prather pada 5 April 1961 menerbangkan balon udara setinggi 34.668 meter yang dilepas dari geladak Kapal Induk USS Antietam di Teluk Meksiko. Tapi. Balon Wlnzen yang berbentuk kubus berhasil mencapai ketinggian 51.8 km di Chico. California, AS.

Sejarah balon telah digunakan untuk alat transportasi. Yang terkenal adalah balon udara Zeppelin, yang pertama mengudara tahun 1900 dan terbakar pada tahun 1937, yang dikenal sebagai Musibah Hindenburgh. Perlu kamu ketahui bahwa kebakaran balon Zeppelin itu bukan sepenuhanya dipicu oleh gas Hidrogen yang dikandungnya, namun oleh bahan mudah terbakar lainnya yang melapisi katun agar tahan air (asetata selulosa, dan bubuk aluminium). Saat itu cuaca buruk, dan balon banyak mengandung listrik statis, sewaktu "jangkar" mengenai bumi, timbullah percikan api yang "menyulut" bahan kulit yang mudah terbakar itu.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home