Lentera JiwaKu
... Lama sudah kumencari ...
apa yang hendak kulakukan
.... Segala titik kujelajahi..tiada satupun kumengerti ....
Tersesatkah aku, di samudera hidup
... Kata kata yang kubaca..terkadang tak mudah kucerna ...
.... Inikah jalanku, inikah takdir ....
Kubiarkan..kumengikuti..suara dalam hati..yang selalu membunyikan cinta
... Kupercaya dan kuyakini..murninya nurani..menjadi penunjuk jalanku ...
“lentera jiwaku”
By: Nugie
Itulah lirik sederhana dari lentera jiwa ciptaan Nugie. Kupasang headphone di telingaku, kuputar berulang kali lagunya kemudian kucoba tuk meresapi tiap baitnya. Tersirat kata-kata yang merenyuhkan hati sekaligus menguatkan tekad. Mengandung sebuah pertanyaan yang bermakna.
Benarkah aku sudah berada di tempat yang semestinya? Apakah selama ini aku benar-benar menikmati segala apa yang kulakukan saat in? Apakah aku bahagia?
Lentera Jiwa bagaikan setitik cahaya yang berpendar
lembut di sudut lorong yang panjang. Dimana di dalam lorong itu serasa seperti dalam dunia 3 dimensi, di lorong itu aku dipertontonkan beragam hal-hal yang pernah kulakukan dan segala hal pernah ingin kulakukan tetapi belum sempat terwujud. Disana ada orang-orang yang kusayangi, ada berbagai benda yang kusuka dan yang kubenci. Semua membaur menjadi satu sehingga membuat kerancuan dalam pikiranku, yang pada akhirnya membuatku kebingungan sendiri untuk memilah-milahnya. Mana hal yang benar-benar kusukai dan mana yang benar-benar kubenci.
Kata Nugie, “Lentera Jiwa bukan menuntut kesempurnaan, kenyamanan, kemapanan, bahkan perencanaan. Tapi mungkin hanya sekedar ketulusan, kejujuran, kesederhanaan, dan kepolosan dari jiwa. Karena disaat itulah seorang manusia menjadi penuh, sehingga kemudian bisa "berbagi" dengan dunia.” Ya.. Sepertinya aku memang harus lebih banyak belajar untuk mendengar. Mendengarkan diriku sendiri. Mendengar tiap bisikan hati nuraniku. Karena disana ada jawaban dari segala pertanyaanku.
Lihatlah biography orang-orang besar di dunia ini, nyaris semuanya orang "sederhana". Dalam suatu waktu mereka adalah nobody tapi akhirnya menjadi "somebody".
Meskipun lentera jiwa terlihat sangat rapuh tapi jangan pernah sekali-kali kamu mengabaikannya, karena itu adalah sumber cahaya kehidupan. Kekuatan terbesar yang mutlak dimiliki oleh tiap insan di dunia, yang membuat hidup jadi berwarna di saat-saat tersulit sekalipun. Karena lentera jiwa adalah passion. Pahami dirimu. Maka kamu akan menemukannya dan kamu akan berbahagia. Jangan dicari,tapi dirasa. Tentunya dengan kesadaran penuh betapa kecilnya kita di mata Sang Pencipta.
Berbahagialah mereka yang telah menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka yang bekerja sekaligus be’rekreasi’ di tiap waktu yang berdenting. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.
Akhir kata aku juga ingin mengikuti ‘lentera jiwa'ku. Memilih arah sesuai panggilan hati. Aku ingin berdiri sendiri.
Labels: Lentera Jiwa
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home